Burung dengan nama latin Casuarius casuarius ini termasuk hewan yang aktif pada siang hari atau hewan diurnal. Mereka mencari makan dengan mengandalkan paruhnya yang besar dan kuat untuk memperoleh makanan di alam bebas. Burung ini mampu berlari dengan cepat karena bantuan jari-jarinya yang kuat dan kuku yang tajam.
Ada beberapa faktor dapat yang membedakan jenis makanan pada burung kasuari. Apa saja faktor-faktor itu? dan apa makanan burung kasuari? Berikut akan dijelaskan.
Ciri-ciri Burung Kasuari
Burung yang dikatakan langka ini tergolong burung yang tidak bisa terbang. Hal ini berarti mereka akan banyak memperoleh makanan di daratan. Kasuari dewasa memilki tubuh yang besar dengan berat tubuh 60 kg serta memilik leher yang panjang. Rata-rata tinggi burung ini sekitar 1,5 – 1,8 meter. Namun ada juga yang dapat mencapai 2 meter.
Ciri yang sangat mencolok dari burung cantik ini adalah gelambir yang menggantung di leher burung. Gelambir biasa berwarna biru atau merah tua. Ciri ini sangat berguna dalam mengidentifikasi spesies burung kasuari.
Jenis Burung Kasuari?
Saat ini ada 3 jenis burung kasuari yang terkenal di dunia sampai saat ini. Berdasarkan klasifikasi takson ketiga jenis ini masuk ke dalam Genus Casuarius yang terdiri dari 3 spesies yaitu Casuarius casuarius, Casuarius benneti, dan Casuarius unppendikulatus.
1. Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius)
Masyakat papua biasa menyebut kasuari ini dengan Saro Jinggiklasu. Memilki warna bulu cokelat muda dan garis tebal berwarna cokelat tua. Saat dewasa memiliki tinggi badan sekitar 1,2 – 1,7 meter dan berat badan hingga 80 kg.
Kasuari betina jenis ini memilki tubuh yang lebih besar dari pada kasuari jantan. Selain itu, kasuari betina juga memilki gelambir yang lebih panjang serta warna bulu lebih terang. Burung kasuari gelambir ganda ini tersebar di daerah dataran rendah di Australia, pulau Irian dan pulau Seram, Maluku.
2. Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unppendikulatus)
Nah, kalau kasuari jenis ini, orang Indonesia biasa menyebutnya kasuari berlehere emas. Sedangkan orang Papua menyebutnya Saro porkas. Mereka memiliki habitat di hutan dan rawa tepatnya di daratan rendah Papua bagian utara serta pulau sekitarnya.
3. Kasuarius Kerdil (Casuarius benneti)
Orang papua biasa menyebut ini saro sembagi. Meskipun dijuluki si kerdil, burung ini nyatanya memiliki tinggi lebih dari 1 meter. Ada dua macam kasuari jenis ini berdasarkan habitatnya, yaitu kasuari yang tinggal di daratan tinggi dan kasuari yang tinggal di daratan rendah.
Perbedaan habitat tinggal burung kasuri ini juga menunjukkan perbedaan pada sisi bentuk tubuhnya. Kasuari kerdil yang menetap di atas daratan tinggi memiliki tinggi badan sekitar 1,1 – 1,3 meter dan kulit berwarna cokelat kekuningan serta bulu berwarna cokelat muda.
Hanya saja burung ini tidak memiliki mahkota sebagaimana kasuari pada umumnya. Burung ini sangat sulit ditemui mengingat tempatnya di daratan tinggi dengan ketinggian lebih dari 3.500 meter di atas permukaan laut.
Apa Makanan Burung Kasuari?
Burung kasuari tergolong hewan omnivora atau pemakan segala. Pada umumnya, makanan burung ini berupa buah-buahan, biji-bijian, serangga, kadal, katak dan kadang batuan-batuan kecil. Ada beberapa kemungkinan mengapa burung kasuari memakan batuan kecil, salah satunya untuk membantu menghancurkan makanan yang bersifat keras.
Jenis buah-buahan ini seperti buah kenari, rotan, pala hutan, jambu hutan, palem-palemn, beringin, nibun, matoa dan buah-buah lainnya. Burung ini biasa memperolehnya di lantai-lantai hutan sekunder.