Pemimpin adalah sosok panutan yang kiprahnya akan menentukan kinerja karyawan, juga bagaimana jalannya sebuah perusahaan. Menjadi pemimpin pastinya tidak mudah, Anda harus memiliki gaya kepemimpinan yang baik. Terutama pada era global seperti sekarang, yang mana tenaga kerja didominasi oleh generasi millenial.
Hal ini menjadi tantangan baru, sebab milenial memiliki gaya yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mau tidak mau, sebagai pemimpin Anda harus menemukan gaya kepemimpinan yang membuat milenial nyaman di lingkungan kerja.
Apa itu milenial? Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), milenial adalah kelompok generasi dengan rentang usia 20 sampai 34 tahun. Menurut laporan pada tahun 2019 lalu, 23,77% dari total 267 juta penduduk Indonesia adalah milenial.
Sebuah penelitian menemukan bahwa sejak tahun 2014 silam, milenial sudah menunjukkan kiprahnya dalam perusahaan besar. Bahkan setengahnya punya peran besar dalam manajemen.
Saat ini, bukan cuma berperan besar dalam manajemen, banyak milenial yang sudah menjadi CEO sebuah startup. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi seorang pemimpin. Bagaimana Anda dapat menyesuaikan diri dengan gaya dan karakteristik milenial dalam bekerja.
Gaya Kepemimpinan Untuk Treatment Khusus Generasi Milenial
Milenial adalah generasi karyawan yang punya angka turnover (pergantian karyawan) tinggi, mencapai 10%. Salah satu tuntutan dari milenial adalah fleksibilitas dalam bekerja. Ini turut menjadi alasan mengapa banyak milenial yang tertarik dengan startup.
Meskipun penuh tantangan, karyawan milenial terbukti punya potensi besar dalam memajukan suatu perusahaan. Untuk menjaganya tetap nyaman dalam lingkungan kerja, seorang pemimpin harus pandai beradaptasi dan menyesuaikan gaya kepimpinan. Lantas, seperti apa sih gaya kepemimpinan yang cocok dengan generasi milenial tersebut?
1. Jangan Cuma Jadi Bos, Tapi Jadilah Leader yang Baik
Tanpa disadari, banyak pemimpin yang hanya menjadi bos dan belum mampu menjadi leader yang baik. Hal ini biasanya ditandai dengan sikap yang otoriter, tidak mau mendengarkan pendapat dari orang lain.
Gaya kepemimpinan yang seperti ini sangat tidak cocok dengan karyawan milenial. Daripada bos, mereka lebih senang dengan pemimpin yang dapat menjadi leader. Sosok leader yang bisa membimbing, memberikan arahan serta menerima perbedaan akan menjadi pemimpin yang membuat milenial betah kerja.
2. Menyajikan Fleksibilitas dalam Lingkungan Kerja
Gaya kepemimpinan yang disenangi milenial selanjutnya adalah pemimpin yang berani menyediakan fleksibilitas dalam lingkungan kerja. Sebuah penelitian dari Bentley University menemukan fakta bahwa 77% milenial mengaku bisa produktif bekerja ketika mendapatkan jam kerja yang fleksibel.
Hal ini adalah tantangan menjadi pemimpin. Namun, bila ingin mempertahankan karyawan tentunya Anda harus berani menjanjikan fleksibilitas jam kerja.
3. Ciptakan Lingkungan Kerja Anti Toxic
Salah satu alasan mengapa banyak milenial yang tidak betah kerja adalah lingkungan yang toxic. Sebagai pemimpin yang baik, maka Anda harus memberikan solusi atas permasalahan ini.
Banyak cara yang bisa Anda coba untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, menyenangkan dan anti toxic. Contoh sederhananya, menyediakan fasilitas hiburan untuk mengusir jenuh di sela jam kerja.
4. Milenial Cenderung Suka Tantangan dan Butuh Variasi Pekerjaan
Milenial cenderung suka terhadap suatu tantangan. Hal ini perlu Anda sikapi sebagai sesuatu yang positif. Tak jarang ide kreatif dari milenial membawa perubahan besar dalam perusahaan.
Untuk memfasilitasi hal tersebut, tentu Anda harus menjadi pemimpin yang terbuka dengan tantangan. Salah satu cara untuk menyediakan tantangan kepada milenial adalah memberikan beban kerja yang variatif.
5. Membangun Komunikasi yang Baik
Sekali lagi, milenial memiliki gaya berpikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Untuk menjadi pemimpin yang baik, maka Anda harus bersedia mendengarkan sudut pandang mereka.
Cara terbaik untuk hal tersebut adalah membangun komunikasi melalui forum diskusi. Berikan kesempatan supaya milenial dapat mengutarakan pikiran ataupun ide-ide yang mereka miliki.
Demikianlah gaya kepemimpinan yang akan membuat karyawan milenial nyaman dan betah kerja. Sekarang, giliran Anda untuk mencobanya secara langsung dan lihat bagaimana hasilnya nanti. Tentang kepemimpinan lainnya bisa Anda temukan disini.