Alhamdulillah, hari raya idul adha sudah di depan mata. Apakah kamu berqurban tahun ini? Jika iya, semoga qurban yang kamu lakukan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Dan meski belum bisa melakukan qurban di tahun ini, jangan bersedih hati namun berdoa dan berusaha agar tahun mendatang bisa melaksanakannya.
Idul adha selalu jatuh pada 10 Dzulhijjah dan kehadirannya pasti dinanti. Salah satunya adalah karena di hari raya ini umat Islam akan ramai-ramai berqurban, baik dengan kambing atau sapi. Mereka yang mampu akan menyembelih, mereka yang kurang mampu akan mendapatkan rezeki. Namun yang pasti, keduanya sama-sama merayakan idul adha. Nah, menjelang idul adha ternyata ada amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Bisa dilakukan untuk menambah pahala dan merayakan idul adha sesuai sunnah. Apa sajakah itu?
Menjalankan puasa arafah
Hari raya idul adha biasanya disebut juga sebagai lebaran haji sebab di masa ini, terutama sejak 9 Dzulhijjah, umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji akan sedang melakuksan ritual utama yaitu wukuf di Padang Arafah. Wukuf biasanya dilakukan dengan menrenungkan diri layaknya yang dilakukan Nabi Ibrahim ketika menerima perintah untuk mengorbankan anaknya. Nah, untuk umat islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, dianjurkan dan sunnah hukumnya untuk melakukan ibadah puasa arafah. Tanggalnya yaitu pada 9 Dzulhijjah.
Menjalankan puasa tarwiyah
Puasa tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa ini memiliki banyak sekali keistimewaan. Beberapa di antaranya adalah puasa ini merupakan amalan yang disukai oleh Allah. Selain itu, puasa tarwiyah juga disebut dapat menghapus dosa selama satu tahun.
Mengumandangkan takbir
Mulai dari terbenamnya matahari di hari sebelum hari raya idul adha hingga ketika imam naik mimbar untuk melakukan khutbah adalah waktu yang disarankan untuk selalu mengumandangkan takbir. Takbir yang dikumandangkan adalah takbir mursal dan muqayyad. Beberapa ulama juga menyarankan untuk melakukan sholat maghrib, isya di hari sebelum idul adha serta subuh di hari raya secara berjamaah.
Mandi sebelum sholat
Ketika akan melaksanakan sholat idul adha, baik laki-laki maupun perempuan dianjurkan untuk mandi, berhias serta memakai pakaian yang bagus (tidak perlu baru, mahal namun rapi dan bersih) serta memakai wangi-wangian. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, “Kami diperintahkan oleh Rasulullah SAW pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangi-wangian dan menyembelih binatang kurban tergemuk (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan.”
Tidak makan sampai sholat idul adha
Jika pada idul fitri dianjurkan untuk makan dahulu sebelum sholat, maka pada idul adha dianjurkan yang sebaliknya. Hal ini dimaksudkan agar binatang kurban bisa segera disembelih kemudian dinikmati setelah sholat idul adha selesai. Selain itu, tidak makan sebelum sholat juga dimaknai agar umat islam lebih bersegera dalam menyembelih.
Berangkat dan pulang melalui jalan yang berbeda
Dalam sebuah hadits disebutkan, “ Nabi SAW mendatangi sholat Ied berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi.” Karenanya amalan untuk melalui jalan yang berbeda ini selalu dianjurkan ketika akan sholat ied. Apa makna dan hikmahnya? Disebutkan bahwa dengan melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang bertujuan agar lebih banyak bagian bumi atau semesta yang menjadi saksi untuk umat Islam yang beramal.
Menghadiri sholat ied
Idul adha adalah sebuah momen penting dan besar dalam sejarah Islam. Karenanya menghadiri sholat ied sendiri menjadi amalan yang sunnah. Semua orang yang beragama muslim, tak pandang usia, bahkan perempuan yang sedang berhalangan pun dianjurkan untuk hadir. Namun bagi yang tak suci untuk sholat, dianjurkan hanya hadir dan mendengarkan khutbah yang berisi pesan-pesan idul adha saja.
Menyembelih hewan
Menyembelih adalah amalan paling utama ketika idul adha tiba. Ibadah ini dijalankan karena meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail as pada perintah Allah SWT. Penyembelihan bisa dilakukan pada hari nahar (10 Dzulhijjah) atau hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah).
Selain amalan-amalan tersebut, tentu ada banyak lagi bentuk ibadah yang bisa kamu lakukan misalnya membaca al-quran atau bersedekah. Terlebih di era pandemi seperti ini dimana terdapat aturan dalam melaksanakan sholat ied dan penyembelihannya, beberapa amalan mungkin tidak dapat dilakukan secara sempurna. Meski begitu, semoga tidak mengurangi semangat dan keinginan untuk merayakan idul adha dengan khidmat ya.