Mangan merupakan logam terbanyak keempat yang dipakai untuk kehidupan sehari-hari di dunia. Logam ini biasanya dipakai dalam industri baterai, cat, besi, baja, mobil, pakan hewan, dan pupuk kandang. Namun, paling banyak dimanfaatkan oleh industri baja hampir 90% karena mampu mengikat unsur belerang yang melemahkan logam baja. Lebih lanjut, simak 5 daerah penghasil mangan di Indonesia.
Daftar Daerah Penghasil Mangan terbanyak dan terbaik di Indonesia
1. Kupang, NTT
Kupang menjadi daerah penghasil mangan terbanyak di Indonesia dengan kadar 56% yang masuk dalam mangan bernilai niaga tinggi. Di provinsi ini, terdapat tambang mangan seluas 40 hektar yang berhasil menghasilkan sekitar 288 ribu metrik ton tiap tahunnya. Tambang ini pun digarap oleh 1.200 pekerja sehingga menyerap banyak tenaga dari dalam daerah maupun luar daerah.
Pabrik yang mengolah hasil tambang di Kupang, mengolah hasilnya menjadi silikon mangan dan fero mangan berkualitas tinggi. Hasil dan kualitas yang bagus inilah yang membuat pabrik ini bernilai investasi hingga triliunan rupiah. Dan nilai ini terus bertambah setiap tahunnya.
2. Kliripan, Yogyakarta
Pertambangan Kliripan diambil alih oleh pemerintah dan dibuka kembali di tahun 1953. Namun karena produksinya terus menurun, akhirnya pertambangan di daerah ini resmi ditutup pada tahun 1976.
Proses pertambangan di Kliripan hanya terjadi di musim kemarau karena saat musim hujan pintu masuk tambang tertutup air hujan. Produksi tertinggi di tambang ini sekitar 8 ribu metrik ton per tahun. Yang kemudian terus merosot sampai 80 metrik ton per tahun. Walaupun begitu, kadar mangan yang dihasilkan dari tambang ini sekitar 46%. Kadar yang cukup tinggi dan menjadi yang kedua setelah Kupang.
3. Martapura, Kalimantan Selatan
Martapura menjadi daerah penghasil mangan di Indonesia wilayah Kalimantan Selatan. Logam ini menjadi salah satu bahan galian yang ditambang di Kalimantan. Di samping, wilayahnya yang terkenal sebagai pusat perdagangan intan terbesar di Indonesia.
Sama seperti di Kliripan, tambang di wilayah ini juga mengalami penurunan. Produksi terbanyak yang dihasilkan dari daerah ini sekitar 15,9 metrik ton yang kemudian turun menjadi 9,1 metrik ton. Hasil yang didapatkan dari bertambang logam ini juga cukup membantu perekonomian warga sekitar.
4. Tasikmalaya, Jawa Barat
Di daerah Tasikmalaya, logam mangan ditemukan pada tahun 1854 namun baru diproduksi di tahun 1930. Lokasi tambang ini berada di Kecamatan Cibalong. Menurut data BPS tahun 2015, produksi mangan di daerah ini sekitar 2,5 ribu metrik ton per tahun. Angka ini menyumbang 47% hasil SDA Kecamatan Cibalong.
Logam ini pun semakin banyak dikelola perorangan dan UMK dengan penambang berjumlah sepuluh orang. Sehingga bila ditotal, produksi mangan di wilayah Tasikmalaya mencapai 5,04 ribu metrik ton per tahun untuk kadar 30%.
5. Pesawaran, Lampung
Kabupaten Pesawaran memiliki potensi bahan galian yang salah satunya merupakan logam mangan. Daerah ini menjadi daerah pertambangan aktif mangan terbanyak kedua di Indonesia dengan total produksi sebesar 73 ribu metrik ton per tahun. Bila cuaca sedang tidak baik, penambang hanya bisa memproduksi sekitar 54,7 ribu metrik ton per tahun.
Tambang di daerah ini, digarap oleh warga lokal Kabupaten Pesawaran, baik oleh bapak pekerja maupun ibu pekerja. Daerah penghasil mangan di Indonesia terbesar kedua ini juga mampu menghasilkan banyak tambang mangan dengan kadar mencapai 34%.
Baca juga konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik di lima kilo