Tembaga adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik dan merupakan sebuah konduktor panas yang baik. Tembaga biasanya dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu. Tembaga murni umumnya memiliki warna jingga kemerahan dengan tekstur yang sangat halus dan lunak.
Tembaga biasanya digunakan dalam pembuatan suku cadang, pembuatan kuningan dan beberapa alat yang berhubungan dengan listrik, karena sifat penghantar listrik tembaga yang tergolong baik.
Berikut adalah beberapa daerah penghasil tembaga terbesar di Indonesia.
Daerah Penghasil Tembaga Terbesar di Indonesia
1. Papua (809.000.000 ton per tahun)
Jika berbicara tentang daerah di Indonesia yang memiliki hasil tembaga terbesar maka Papua dengan PT. Freeport Indonesia atau yang disingkat PTFI akan masuk ke dalam list dan berada di urutan paling pertama. Tidak hanya melakukan pertambangan tembaga saja, namun PTFI juga melakukan tambang emas dan beberapa mineral lainnya. Tambang dari PT. Freeport ini berada di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, atau lebih tepatnya berada di daerah dataran tinggi Tembagapura.
PT. Freeport merupakan perusahaan milik Amerika Serikat namun 51,23 % sahamnya adalah milik Indonesia dan sisanya 48,77 adalah milik Amerika Serikat. Hasil tambang dari perusahaan ini sudah tidak perlu diragukan lagi, berdasarkan Fourth Quarter and Year Ended 2020 Freeport Mcmoran pada tahun 2019 PT. Freeport berhasil menambang 607 juta ton tembaga kemudian naik menjadi 809 juta ton di tahun 2020.
2. Sangkaropi Sulawesi Selatan (350.000 ton per tahun)
Sangkaropi merupakan sebuah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, dimana di daerah ini terdapat banyak sekali batuan vulkanik yang telah mengalami proses pelapukan. Oleh sebab itu, daerah tersebut sangat cocok untuk dijadikan area galian atau penambangan. Tambang yang ada di Sangkaropi ini bahkan sudah ada sejak tahun 1940 an dan menjadi salah satu daerah penyumbang hasil tambang terbesar di Indonesia.
Tidak hanya tembaga saja yang digali di Sangkaropi, namun ada beberapa hasil tambang lain seperti emas yang bisa ditemukan di lokasi tambang ini. Diperkirakan untuk hasil tembaga di Sangkaropi setiap tahunnya mencapai 350.000 ton.
3. Wonogiri Jawa Tengah (1.8 ton per bulan)
Wonogiri merupakan sebuah daerah di Provinsi Jawa Tengah, dimana di daerah tersebut terdapat sebuah terowongan dengan ukuran panjang 54 meter dan lebar 13 meter yang digunakan untuk mendapatkan tembaga. Cara menghasilkan tembaga di Wonogiri adalah dengan cara memahat dinding terowongan, cara ini berhasil membuat Wonogiri setiap bulannya menyumbang 1,8 ton tembaga murni.
4. Silungkang Sumatera Barat (419.600 ton per tahun)
Silungkang merupakan sebuah daerah di Provinsi Sumatera Barat dengan hasil tembaga yang bisa diperoleh dari beberapa daerah sekitar yaitu Lunto, Sumbar, dan Silungkang. Dari lokasi tambang yang bisa ditemukan di beberapa daerah tersebut membuat Silungkang digadang gadang akan menjadi salah satu daerah penghasil tembaga terbesar di Indonesia.
Dari beberapa lokasi tambang yang ada di Silungkang Sumatera Barat tersebut luas lahan yang digunakan untuk menggali tembaga mencapai 3.102 hektar. Dari tanah seluas itu setiap tahunnya Silungkang Sumatera Barat akan menyumbang 419.600 ton tembaga per tahun.
5. Cikotok Banten (569.041 ton sebelum resmi ditutup pada tahun 2018)
Cikotok merupakan sebuah daerah di Serang Banten dimana di daerah tersebut terdapat sebuah tambang tembaga yang sudah ada sejak tahun 1939 dari masa penjajahan Belanda. Selain tambang Belanda juga mendirikan pabrik tembaga di Cikotok dan kemudian diambil alih oleh Jepang dan akhirnya menjadi milik Indonesia setelah merdeka.
Setelah beroperasi lebih dari 40 tahun akhirnya tambang di Cikotok Banten secara resmi ditutup pada tahun 2016. Sebelum resmi ditutup tambang yang dikelola oleh PT. Antam tbk ini sempat menghasilkan 569.041 ton emas dan tembaga.
6. Sulawesi Utara (693.109 ton per tahun)
Sulawesi Utara tercatat memiliki sekitar 19 tambang yang beroperasi dalam mencari hasil tambang baik tembaga, emas, batubara, pasir besi, dan beberapa mineral-mineral lain yang diperlukan. Dari total 19 tambang tersebut luas tanah yang digunakan sebagai area pertambangan di Sulawesi Utara mencapai 448.938 dari total luas tanah di Provinsi Sulawesi Utara yang mencapai 1.536.400 hektar.
Dari luas area pertambangan di Sulawesi Utara yang mencapai 30 persen dari luas Provinsi Sulawesi Utara tersebut sudah menghasilkan banyak sekali hasil tambang yang digunakan baik di dalam negeri maupun yang di ekspor ke luar negeri. Diperkirakan total hasil tembaga di Provinsi Sulawesi Utara per tahunnya mencapai 693.109 ton.
7. Pacitan Jawa Timur (50 ton per hari)
Pacitan menjadi daerah penghasil tembaga terbesar di Indonesia yang terakhir. Pacitan sendiri berada di Provinsi Jawa Timur dengan PT.Gemilang Limpah Internusa yang menjadi perusahaan tambang di daerah tersebut. Total rata-rata per hari PT.Gemilang Limpah Internusa bisa menghasilkan 50 ton hasil tambang yang di dalamnya ada emas, tembaga, dan timah.
Temukan lebih banyak konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik lain di Lima Kilo