Batu kecubung atau biasanya disebut juga ametis adalah varian bebatuan mineral kuarsa. Warnanya cenderung beragam mulai dari merah muda hingga ungu yang memiliki filosofi mendalam. Dahulu, warna ungu identik dengan pakaian keluarga kerajaan.
Tak heran, para penguasa di masa lampau kerap menggunakan perhiasan dari batu kecubung. Sejalan dengan hal itu, Indonesia termasuk salah satu daerah penghasil batu kecubung.
Daerah Penghasil Batu Kecubung yang Layak Diketahui
1. Pangkalan Bun
Pangkalan Bun di Kalimantan Tengah menjadi salah satu lokasi produsen batu akik khususnya kecubung berwarna ungu. Namun, selain kecubung ungu, terdapat pula kecubung lainnya seperti bening hingga air.
Batu di sini dibeli oleh kolektor dari berbagai daerah, sebagian besar berasal dari Kalimantan, namun ada juga yang domisili di pulau lain. Biasanya, batu tersebut dijual lagi ke Pulau Sumatera dan Jawa.
Kecubung air memiliki ciri khas berupa warnanya yang jernih tampak seperti air dan sedikit berkilau. Batu ini unggul dalam hal keindahan dengan mozaik transparan dan sering kali dihiasi bercak putih.
2. Ketapang
Kecubung di Ketapang, Kalimantan Barat tidak hanya menghadirkan batu bernuansa ungu, tetapi juga ada warna lainnya. Bahkan, kecubung dengan harga termahal yang sering diincar para kolektor datang dari mozaik biru laut.
Hal itu karena, kecubung biru laut mempunyai level kekerasan berbeda dibanding batu sejenisnya. Batu ini dikabarkan termasuk kategori kelas topaz.
Topaz merujuk pada batu tunggal yang mempunyai tekstur terluar seperti halnya kulit jeruk. Biasanya, bentuknya mayoritas tampak bulat oval. Harga olahan kecubung biru laut relatif lebih mahal hingga dua kali lipat kecubung ungu.
Misalnya satu buah kecubung ungu dibanderol Rp500.000, maka untuk ukuran yang sama kecubung biru laut bernilai Rp1 juta. Lebih jauh, kecubung di Ketapang bukan hanya warna ungu dan biru laut, ada lebih marak lagi jenisnya. Mulai dari corak kuning, putih, merah, hingga hitam jernih seperti cincau.
3. Tanjung Bintang
Tanjung Bintang di Lampung memiliki batu kecubung unggulan yang dinamakan bungur. Harga batu ini sempat meningkat drastis ketika tren batu akik sedang merangkak naik beberapa tahun silam. Sebenarnya, jauh sejak tahun 1970-an, masyarakat setempat sudah sering memproduksinya.
Kualitas batu kecubung bungur ini memang membanggakan, tak heran tetap masih diburu kolektor meski demam batu akik sudah menyurut sejak lama. Misalnya saja, dari segi kekerasan bungur asal Tanjung Bintang berhasil mencapai angka 7 dari skala Mohs.
Memiliki indikasi warna yang agak pudar, berkilau, dan sering kali corak ungu jernihnya menumpuk di satu sisi. Mengingat tampilannya memang menawan, hasil olahan batu ini bisa dilihat dalam berbagai bentuk seperti gelang wanita, anting, kalung, hingga ornamen pakaian. Kemunculannya bisa menghadirkan kesan elegan serta menawan.
4. Wulung
Wulung juga terkenal akan batu kecubung yang namanya sesuai nama daerah ini, yakni kecubung wulung. Selain di Pulau Kalimantan, Jawa ternyata juga menjadi daerah penghasil batu kecubung di Indonesia.
Popularitas kecubung wulung terbilang tinggi dan bahkan berhasil menembus pasar global. Dari segi warna, Anda akan dimanjakan oleh nuansa hitam gelap, teksturnya padat. Akibatnya, benda ini sedikit berat ketika digenggam. Selain itu, biasanya wulung diyakini oleh pembelinya memiliki kekuatan supranatural.
5. Martapur
Kembali ke kawasan Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Selatan, ada daerah lain penghasil batu kecubung yaitu Martapura. Meski sebenarnya wilayah ini lebih dikenal sebagai produsen intan paling besar di Indonesia, namun kekayaan alamnya ternyata juga menyimpan mineral batu kecubung aneka warna.
Tidak hanya warna ungu, di sini Anda pun akan menemukan corak merah. Terlebih, jika ingin mengoleksinya mudah saja karena banyak dijual di pertokoan tepi jalan di Martapura. Ada puluhan bahkan ratusan penjaja batu permata asli asal Borneo ini.
6. Baturaja
Baturaja di Sumatera Selatan menjadi produsen bata dengan warna yang estetis. Anda akan menemukan corak bernuansa ungu lavender dengan kecantikan alami memesona. Keindahan batu di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini sudah terbukti lewat kemenangannya dalam beragam kontes.
Namun, tidak hanya berwarna ungu, Baturaja juga memiliki batu terkenal pada masanya berwarna biru langit. Sayangnya, geliat tren batu akik telah lama meredup, sehingga yang dulunya bisa dibanderol sampai harga jutaan, kini tidak lagi diminati.
Kondisi ini sudah sejak lama terlihat di Pasar Tengah, Lampung, di mana batu akik dalam satu hari sering kali tidak laku terjual. Jika dulu penjual dapat meraup untuk Rp500.000 sampai Rp1 juta setiap harinya, sekarang bahkan jRp100.000 terasa sulit.
7. Cibuntu
Beralih ke Cibuntu, sebuah desa wisata di Jawa Barat yang juga merangkap sebagai daerah penghasil batu kecubung. Corak warna utama yang disajikan adalah ungu lavender dengan level kekerasan mencapai 7 dari skala Mohs. Namun selain itu, terkadang diikuti mozaik kebiru-biruan.
Temukan lebih banyak konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik lain di Lima Kilo