Coklat atau kakao menjadi salah satu hasil bumi yang dapat dijadikan berbagai macam olahan makanan. Meskipun tidak dapat dimakan secara langsung, coklat juga termasuk bahan makanan yang penting mengingat saat ini banyak sekali makanan yang menggunakan coklat sebagai bahan pembuatan utamanya.
Tidak heran jika coklat menjadi komoditi yang cukup diandalkan di negara kita. Sebagai info, daerah penghasil coklat di Indonesia hampir sebagian besar dikuasai oleh Sulawesi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ada 5 daerah penyumbang kakao terbesar di negara Indonesia.
Urutan Daerah Penghasil Coklat terbaik dan terbaik di Indonesia
1. Sulawesi Tengah (128.198 ton)
Provinsi yang berada di Pulau Sulawesi ini menjadi daerah penghasil coklat terbesar di Indonesia dengan jumlah penghasilan coklatnya sebanyak 128.198 ton di tahun 2020. Nampaknya petani-petani di daerah Sulawesi Tenggara sudah banyak yang memahami teknik fermentasi, sehingga proses pembuatan coklat yang memerlukan fermentasi dari biji kakao pun sudah biasa bagi petani di daerah ini.
Pertumbuhan kakao provinsi ini juga cukup bagus di beberapa tahun terakhir yakni 24,74%. Di tahun 2019, penghasilan kakao Sulteng sekitar 127,669. Bahkan provinsi yang beribukota di kota Palu ini berhasil menyalip Sulawesi Tenggara yang sempat memimpin perkebunan coklat pada tahun 2019.
2. Sulawesi Tenggara (126.983 ton)
Sulawesi Tenggara menjadi daerah penghasil coklat di Indonesia yang menempati urutan kedua. Sumber penghasilan coklat dari Sulawesi Tenggara memang menurun dari 137.737 ton di 2019. Sehingga posisinya sebagai penghasil kakao terbesar tergeser di tahun 2020.
Provinsi yang beribukota di Kendari ini menghasilkan kakao sebesar 126.983 ton coklat di tahun 2020. Meski demikian, pertumbuhan perkebunan coklat di daerah ini cukup baik yakni 32,59 persen.
3. Sulawesi Selatan (108.983 ton)
Masih dari pulau Sulawesi, ada provinsi Sulawesi Selatan yang menempati urutan ketiga daerah penghasil coklat di Indonesia. Provinsi ini menghasilkan setidaknya 108.983 ton kakao di tahun 2020. Pertumbuhan perkebunan kakao di daerah ini juga cukup baik di beberapa tahun terakhir yakni 24.46 persen.
Meski demikian, penghasilan coklat Sulawesi Selatan memang menurun dari tahun sebelumnya. Di tahun 2019, provinsi beribukota Makassar ini menghasilkan 118,775 ton kakao.
4. Sulawesi Barat (65.645 ton)
Urutan keempat yaitu provinsi Sulawesi Barat. Komoditas kakao di daerah ini memang tidak sebesar tiga provinsi tetangga di Sulawesi. Namun, provinsi ini masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu daerah penghasil kakap terbesar di nusantara.
Di tahun 2020, provinsi yang beribukota di Mamuju ini menghasilkan 65.645 ton kakao. Hasil perkebunan ini memang menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai angka lebih dari 70.000 ton. Namun, pertumbuhan kakao di beberapa tahun terakhir terbilang masih cukup baik yakni 32,12 persen.
5. Lampung (58,176 ton)
Di posisi terakhir sebagai daerah penghasil coklat di Indonesia adalah provinsi Lampung. Secara mengejutkan Lampung berhasil menyalip Sumatra Barat sebagai daerah penyumbang kakao terbesar dari pulau Sumatra. Provinsi ini menghasilkan coklat sebanyak 58.176 ton di tahun 2020.
Meski menurun 1 ton dari tahun sebelumnya, namun angka tersebut sudah cukup mengantarkan Lampung menjadi provinsi kelima penghasil kakao terbesar di Indonesia. Pertumbuhan hasil perkebunan ini juga cukup impresif di beberapa tahun terakhir. Lampung tercatat memiliki pertumbuhan sebesar 67,17 persen. Angka ini menunjukan konsistensi Lampung di komoditas coklat nasional.
Baca juga konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik di lima kilo