Bauksit adalah bijih aluminium yang memiliki kandungan hydrous, aluminium hidroksida, dan aluminium oksida. Bauksit bisa digunakan sebagai bahan pembuatan alat dengan bahan dasar aluminium seperti alat rumah tangga, pipa, kabel, alat olahraga, bahan kendaraan, hingga sebagai bahan pemasok dalam industri penerbangan.
Hal ini membuat banyak Negara-Negara di Dunia yang berlomba-lomba mendapatkan bahan mentah yang satu ini. Berikut adalah daftar beberapa daerah penghasil bauksit terbesar di Indonesia.
Daftar Nama Daerah di Indonesia Dengan Penghasilan Bauksit Terbesar di Indonesia
1. Kepulauan Riau (180,97 juta ton)
Jika berbicara tentang daerah yang memiliki bauksit terbesar di Indonesia maka nama Kepulauan Riau akan masuk kedalam daftar paling atasnya. Bagaimana tidak di Provinsi Kepulauan Riau atau lebih tepatnya di Pulau Bintan terdapat tambang bauksit yang hasilnya bahkan diminati oleh Negara besar seperti Cina.
Karimun merupakan salah satu hasil dari tambang bauksit yang ada di Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Seribu tersebut. Perusahaan yang menangani bauksit di Pulau Bintan Kepulauan Seribu ini bernama PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang juga bertugas sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP), di tahun 2012 Kepulauan Riau menyumbang sekitar 14,6 juta ton bauksit berdasarkan data yang ada di Badan Geologi Kementerian ESDM 2012.
Diperkirakan PT. Bintan Alumina Indonesia akan menghasilkan 2 juta ton bauksit per tahunnya dan bisa memberikan dana kepada produksi nasional Indonesia sebesar Rp. 7,5 triliun per tahunnya mulai tahun 2021. Hal ini berkat investasi yang diterima pihak perusahaan yang pada akhir tahun 2020 yang sudah mencapai angka 9 triliun rupiah dan diperkirakan pada tahun 2027 dana investasi tersebut bisa mencapai 36 triliun rupiah.
2. Bangka Belitung (3,1 juta ton)
Daerah penghasil bauksit terbesar di Indonesia yang berikutnya berada di Provinsi Bangka Belitung atau lebih tepatnya berlokasi Sigembir di Pulau Bangka. Di Provinsi Bangka Belitung ini memiliki 4 cara untuk menambang bauksit, yang pertama adalah dengan melakukan teknik asam, kemudian basa, lalu sintering, dan yang terakhir adalah teknik elektrolisa.
Hasil dari produksi ini biasanya digunakan sebagai pembuatan aluminium yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan beberapa alat dapur seperti panci, kuali, dan piring aluminium. Menurut Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Provinsi Bangka Belitung cadangan bauksit yang dimiliki saat ini mencapai 3,1 juta ton.
3. Kalimantan Barat (300.000 ton)
Provinsi Kalimantan Barat juga memiliki tambang bauksit yang berada di daerah Bengkayang, bahkan menurut beberapa informasi tambang ini bahkan sudah ada sejak tahun 1952. Pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta sudah bekerja sama untuk mengurus tambang yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Barat ini.
PT. Antam (persero) tbk yang merupakan perusahaan swasta kemudian mendirikan pabrik di lokasi tambang dan kemudian menamai pabrik tersebut dengan nama PT. Indonesia Chemical Alumina (ICA). Terdapat lebih dari 4.000.000.000 ton sumberdaya yang dikelola oleh PT. Indonesia Chemical Alumina di Provinsi Kalimantan Barat yang pada tahun 2012 berhasil memproduksi 1,29 miliar ton bauksit berdasarkan data dari Badan Geologi Kementerian ESDM.
Hasil dari pertambangan ini bisa mencapai 300.000 ton per tahunnya dengan kapasitas aluminium mencapai 2 juta ton per tahun mulai dari tahun 2015. Ada juga beberapa Negara yang melakukan kerjasama dengan perusahaan yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Barat ini seperti Jepang dan Cina.
4. Kalimantan Tengah (2,07 miliar ton)
Selain di Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah juga memiliki tambang bauksit yang berlokasi di antara Sukamara Lamandau, Kotawaringin Timur, dan Seruyan.
Hingga tahun 2015 luas lahan yang digunakan untuk pertambangan bauksit mencapai 11.816 hektar dengan total produksi bauksit mencapai 2,07 miliar ton pada tahun 2012 berdasarkan data dari Badan Geologi Kementerian ESDM.
5. Sumatera Utara (225.000 ton)
Sumatera Utara menjadi Provinsi dengan penghasil bauksit terbesar di Indonesia berikutnya. Dimana lokasi pasti tambang tersebut berada di Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu. Untuk cara penambangan bauksit dilakukan dengan cara babat alas kemudian dilanjutkan dengan penggalian, jika menemukan aluminium maka akan dilakukan pencucian.
Hasil dari tambang ini biasa digunakan sebagai pembuatan perkakas rumah tangga seperti panci. Nama perusahaan yang mengurus produksi ini adalah PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang merupakan perusahaan BUMN pertama dan terbesar di Indonesia. Pabrik INALUM bisa menghasilkan 225.000 ton aluminium per tahunnya.
Dengan jumlah aluminium mencapai 225.000 ton per tahun membuat Sumatera Utara masuk ke dalam salah satu daerah penghasil bauksit terbesar di Indonesia. Tidak hanya melakukan penggalian bauksit saja, namun PT. INALUM juga melakukan penggalian beberapa material lainnya seperti batubara.
Temukan lebih banyak konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik lain di Lima Kilo