Gerabah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti alat dapur yang digunakan untuk memasak atau kebutuhan dapur lainnya dengan dibuat menggunakan bahan dasar tanah liat. Contoh paling umum dari Gerabah adalah Kendi, Guci, dan Belanga.
Selain dari penggunaan Gerabah sebagai alat dapur, Gerabah juga sering digunakan sebagai hiasan pada sebuah ruangan seperti vas bunga, miniatur, hingga patung. Berikut adalah beberapa daerah penghasil Gerabah berkualitas di Indonesia.
Daerah Penghasil Gerabah Paling Populer dan Berkualitas
1. Desa Kapal Bali (400 cetakan sehari)
Desa Kapal merupakan sebuah daerah yang berada di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Daerah ini menjadi pusat dari pengrajin Gerabah di Pulau Bali dan sudah terkenal hingga luar negeri akan kualitasnya. Banyak sekali hasil kerajinan Gerabah yang bisa ditemukan di desa ini, mulai dari yang berukuran kecil hingga yang besar.
Selain Gerabah yang sudah siap untuk dijual, para pengrajin Gerabah di Desa Kapal Bali juga menerima pesanan pembuatan Gerabah untuk keperluan pribadi. Kebanyakan para pengrajin Gerabah di Desa Kapal merupakan umat Hindu yang juga membutuhkan Gerabah untuk keperluan keagamaan.
Menurut Kepala Desa setempat, kebanyakan pengrajin Gerabah merupakan ibu-ibu yang sudah mempelajari cara pembuatan Gerabah secara turun temurun tanpa menggunakan mesin. Bahkan hebatnya lagi pembuatan Gerabah bisa mencapai 400 cetakan dalam sehari.
2. Desa Anjun Jawa Barat (7,2 juta gerabah per tahun)
Desa Anjun merupakan sebuah desa dengan produksi Gerabah terbesar di Indonesia, bahkan hasil produksi Gerabah dari desa ini sudah diminati oleh beberapa negara maju seperti Cina, Rusia, hingga Belanda. Kerajinan Gerabah di Desa Anjun Jawa Barat sudah ada sejak tahun 1795 saat masa penjajahan Bangsa Belanda. Biasanya pembuatan Gerabah di Desa Anjun dibuat di rumah untuk mendapatkan penghasilan tambahan oleh masyarakat setempat.
Namun, setelah induk keramik bekerjasama dengan pengrajin rumah tangga tersebut membuat kerajinan ini mulai berkembang pesat dan dikenal baik didalam maupun diluar negeri. Harga pasaran Gerabah yang ditawarkan juga bervariasi, mulai dari Rp 5.000 per unit sampai ratusan ribu per unitnya sesuai dengan ukuran, motif dan bentuknya.
Hasil produksi Gerabah di Desa Anjun Jawa Barat ini memiliki nilai produksi seharga Rp 17.500.000.000 dengan jumlah produksi mencapai 7,2 juta unit Gerabah tiap tahunnya. Dengan begitu suksesnya produksi Gerabah di Desa Anjun membuat daerah ini menjadi tempat wisata Gerabah yang diminati oleh beberapa wisatawan baik didalam maupun diluar negeri.
3. Desa Kasongan Yogyakarta (ekspor 80 kontainer per bulan)
Desa Kasongan merupakan sebuah daerah pembuatan Gerabah yang sudah populer dan terpercaya hingga keluar negeri seperti Amerika, Australia, dan India. Lokasi dari salah satu daerah penghasil Gerabah berkualitas di Indonesia ini berada di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Desa Kasongan sudah mulai memproduksi Gerabah sejak Kolonial Belanda hingga saat ini daerah tersebut menjadi pusat Gerabah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat banyak sekali jenis Gerabah yang bisa ditemukan di desa ini, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Modelnya juga berbeda-beda mulai dari guci, kendi, mangkuk, hingga patung.
Harga yang ditawarkan untuk sebuah Gerabah di Desa Kasongan Yogyakarta berkisaran dari Rp 15.000 hingga ratusan ribu Rupiah. Bahkan beberapa tahun terakhir Desa Kasongan sudah melakukan ekspor Gerabah sebanyak 80 kontainer per bulannya dan mendapatkan untung tiap kontainer mencapai Rp 50 juta hingga Rp 75 juta.
4. Desa Wisata Sitiwinangun Jawa Barat (Memiliki 70 orang pengrajin)
Desa Wisata Sitiwinangun Jawa Barat merupakan daerah dengan penghasil Gerabah berkualitas di Indonesia berikutnya. Desa ini berada di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Cirebon ke arah barat. Di Desa Wisata Sitiwinangun para warga sudah memproduksi Gerabah dari zaman dahulu, sehingga hasil produksi Gerabahnya sudah sangat bagus.
Sekitar tahun 90 an jumlah pengrajin Gerabah di Desa Sitiwinangun Jawa Barat mencapai 1000 orang, namun setelah beberapa tahun berjalan jumlah pengrajin turun menjadi 70 orang pada tahun 2015. Kemudian setelah pemerintah turun tangan akhirnya kini jumlah pengrajin Gerabah di desa ini sudah meningkat menjadi 70 orang dan terus meningkat.
Dari 70 orang pengrajin tersebut akan menghasilkan banyak sekali Gerabah berkualitas dengan berbagai ukuran dan bentuk. Harga pasaran Gerabah di desa ini berkisar dari yang paling murah seharga Rp 3.000 per unit hingga yang paling mahal seharga Rp 3.000.000 per unit sesuai dengan model, bentuk dan ukurannya.
Selain penjualan Gerabah desa ini juga menerima paket wisata, dimana para wisatawan bisa melihat sekaligus belajar bagaimana membuat sebuah Gerabah. Hal ini kemudian membuat Desa Sitiwinangun di Provinsi Jawa Barat ini menjadi salah satu daerah penghasil Gerabah terbesar dan berkualitas di Indonesia.
Temukan lebih banyak konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik lain di Lima Kilo